MENGENALI KEPUTIHAN

Keputihan atau "Flour Albus" merupakan sekresi abnormal vagina pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir kemaluan bagian luar. Yang sering menyebabkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur, atau juga parasit. Infeksi ini bisa menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Gejala Keputihan
Gejala Keputihan
- Keluarnya cairan putih kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini bisa encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
- Pada penderita tertentu, ada rasa gatal yang menyertainya.
- Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu sampai sepuluh hari, dari vaginanya bisa keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
- Gadis muda juga sempat mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab Keputihan
Keputihan pada wanita sebenarnya reaksi yang keluar karena suatu rangsangan, seperti pilek atau batuk atau gatal-gatal pada kulit. Banyak penyebab keputihan, dari yang mana psikologis (stres) sampai yang mana organik (jamur, virus, bakteri), atau mungkin karena faktor hormonal (menjelang / sedudah mens, masa subur). Cara pengobatannya pasti tergantung pada penyebabnya, bila karena infeksi, diberikan anti infeksi (antibiotika, antijamur, dsb), bila karena faktor psikologis maka harus dicari dan sembuh sebabnya, dan kalau karena faktor hormonal, maka selama tidak akan infeksi biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang bisa diketahui penyebab keputihan. Infeksi gonnorhoe misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah, Dan warna kuning kehijauan. Sedang parasit trichomonas vaginalis menghasilkan banyak cairan encer berwarna kuning kelabu. Bila disertai bau busuk, kemungkinan disebabkan oleh kanker.
Beberapa faktor lain yang dapat dibagi lagi keputihan adalah faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang terjadi karena faktor kebiasaan atau imbas dari pola konsumsi atau penyakit lain yang diderita. Faktor-faktor predisposisi ini misalnya efek dari penggunaan pakaian ketat yang berbulu dasar nilon, efek penggunaan alat kontrasepsi, atau efek hormonal khusus seperti pada masa kehamilan. Contohnya karena karena diabetes, seorang penderita diabetes juga bisa mengalami keputihan. Selain itu, efek penggunaan antibiotik (yang berspektrum luas) dalam kurun waktu yang lama seperti tetrasiklin, ampisilin,
Dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang bisa diketahui penyebab keputihan. Infeksi gonnorhoe misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah, Dan warna kuning kehijauan. Sedang parasit trichomonas vaginalis menghasilkan banyak cairan encer berwarna kuning kelabu. Bila disertai bau busuk, kemungkinan disebabkan oleh kanker.
Beberapa faktor lain yang dapat dibagi lagi keputihan adalah faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang terjadi karena faktor kebiasaan atau imbas dari pola konsumsi atau penyakit lain yang diderita. Faktor-faktor predisposisi ini misalnya efek dari penggunaan pakaian ketat yang berbulu dasar nilon, efek penggunaan alat kontrasepsi, atau efek hormonal khusus seperti pada masa kehamilan. Contohnya karena karena diabetes, seorang penderita diabetes juga bisa mengalami keputihan. Selain itu, efek penggunaan antibiotik (yang berspektrum luas) dalam kurun waktu yang lama seperti tetrasiklin, ampisilin,
Apakah Keputihan adalah Sebuah Kewajaran?
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa adakalanya keputihan bisa dianggap sebagai hal biasa, namun hal ini hanya berlaku pada kasus-kasus keputihan yang disebabkan karena faktor sirkulasi hormonal. Akankah keputihan-keputihan yang terjadi karena faktor di luar faktor sirkulasi hormonal, maka bisa disebut sebagai penyakit atau bahkan merupakan sebuah tanda bahaya atas keselamatan si penderita.
Dari sekian banyak penyebab atau pemicu keputihan, dapat disimpulkan yang sebagian besar penyebabnya selalu berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh candida (jamur). Maka dalam konteks ini, salah satu cara paling efektif dalam upaya menerima penyakit keputihan ini adalah dengan cara menciptakan lingkungan yang basa di setiap wilayah yang dimungkinkan untuk dihinggapi / bertumbuhkembangnya candida.
Cara sederhana dalam upaya ini adalah dengan menjadikan tubuh menjadi basa (sebab bakteri / jamur tidak bisa tumbuh di lingkungan yang basa). Upaya ini akan lebih kekuatan penuh jika dilakukan dengan melakukan upaya-upaya pem-BASA-sebuah diri melalui jalur internal dan eksternal. Cara internal untuk menginspirasi tubuh menjadi basa adalah dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang basa (beralkali), sebaliknya cara yang bisa ditempuh dengan cara membasuh / membaluri kulit (wilayah tubuh bagian luar) dengan cairan-cairan basa yang berkualitas.
Dari sekian banyak penyebab atau pemicu keputihan, dapat disimpulkan yang sebagian besar penyebabnya selalu berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh candida (jamur). Maka dalam konteks ini, salah satu cara paling efektif dalam upaya menerima penyakit keputihan ini adalah dengan cara menciptakan lingkungan yang basa di setiap wilayah yang dimungkinkan untuk dihinggapi / bertumbuhkembangnya candida.
Cara sederhana dalam upaya ini adalah dengan menjadikan tubuh menjadi basa (sebab bakteri / jamur tidak bisa tumbuh di lingkungan yang basa). Upaya ini akan lebih kekuatan penuh jika dilakukan dengan melakukan upaya-upaya pem-BASA-sebuah diri melalui jalur internal dan eksternal. Cara internal untuk menginspirasi tubuh menjadi basa adalah dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang basa (beralkali), sebaliknya cara yang bisa ditempuh dengan cara membasuh / membaluri kulit (wilayah tubuh bagian luar) dengan cairan-cairan basa yang berkualitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar